Muhamad Nasrudin, MH
Banyak mahasiswa yang kesulitan dalam merumuskan permasalahan bidang hukum ekonomi syariah, terutama saat hendak mengajukan proposal skripsi ke Jurusan.
Salah satu kesulitan yang dihadapi mahasiswa adalah pemilahan antara hukum ekonomi syariah dengan ekonomi syariah. Banyak draf proposal yang diajukan justru berada pada bidang keilmuan ekonomi syariah, alih-alih hukum ekonomi syariah.
Memang kedua bidang keilmuan tersebut berimpitan. Bahkan, objek yang dikaji oleh kedua bidang keilmuan tadi adalah objek yang sama, yakni konsepsi dan praktik ekonomi syariah. Kita bisa menyebutkan, misalnya: jual beli, kerja sama, sewa-menyewa, hutang-piutang, saham, obligasi, perbankan, pasar modal, asuransi, dan sebagaimana.
Nah, lalu apa beda di antara ekonomi syariah dan hukum ekonomi syariah? Kuy kita bahas.
Pertama, rumpun keilmuan.
Ekonomi syariah berasal dari rumpun keilmuan ekonomi. Oleh sebab itu, instrumen analisis dalam riset-riset ekonomi syariah adalah instrumen ekonomi seperti ekonomi makro, ekonomi mikro, minat beli, daya beli, strategi pemasaran, manajemen, dan pemberdayaan.
Sementara itu, hukum ekonomi syariah berada pada rumpun keilmuan hukum. Maka instrumen utama dalam analisis riset HESy adalah analisis hukum, misalnya kedah fikih, usul fikih, kaedah hukum, asas hukum, dan regulasi, baik dalam tataran legal culture, legal substance, dan legal structure.
Kedua, titik tekan riset.
Dalam bidang ekonomi syariah, titik tekan riset berada pada tataran manajemen, tata kelola, dan kalkulasi untung-rugi. Jika Anda mengkaji praktik jual-beli, obligasi, pasar modal, atau asuransi, misalnya, lalu menekankan pada tata kelolanya atau kalkulasi untung-ruginya, maka itu masuk dalam ranah kajian ekonomi syariah.
Tetapi jika Anda mengkaji praktik obligasi atau asuransi Syariah, pada aspek kepatutannya, kepastian hukumnya, pemenuhan nilai-nilai, kepatuhan syariahnya, kesesuaian dengan regulasi yang berlaku, penegakan regulasinya, maka riset yang Anda lakukan berada pada bidang ilmu hukum, tepatnya hukum ekonomi syariah.
Cukup jelas ya?....
Salam #HESyBerprestasi.
*Muhamad Nasrudin, MH*
Kajur Hukum Ekonomi Syariah IAIN Metro
Comments